15 tahun yang lalu. ya, sudah selama itu engkau pergi bu. entah seperti apa indah tuturmu, lembut hatimu, bijak perangaimu, namun aku rindu ya aku merindukanmu!
taukah kau, terkadang aku mengeluh.
Books addict. Indonesia Youth Leadership Program 2010. YKRAN Banten. Love Children so much. My Angels : Nazwa, Aqeel, Syila {}
Rabu, 20 Maret 2013
----
Mungkin Tuhan sedang memberiku pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan dewasa, sesungguhnya ini sangat berat. bukan karena masalah 'itu' tapi karena tak ada seorang pun yang peduli dan lebih memilih untuk dunianya, biarlah aku terlupakan. mungkin memamng sebaiknya aku pergi dan akau tak akan kembali hingga aku sukses nanti. keep my word, i'm promise !
finally, the tears run down in my
rasanya baru detik ini gue negrasain bener-bener menderita jadi anak kosan, beasiswa tak kunjung cair kiriman dari siapapun tak ada. ah rasanyaaa pengen dateng ke rektorat curhjat ke rektor kalo ada mahasiswanya yang ngegalau dan gak fokus kuliah karena belom bisa bayar kosan sedangkan terakhir bayar kosan tinggal 4 hari lagi hiks :'(
udah ah mau nangis dulu -_-
udah ah mau nangis dulu -_-
LSP - Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah
Dalam kamus bahasa arab Ukhuwwah (الأُخُوَّة )
berarti persaudaraan . Jika kita sebut Ukhuwwah al-Islamiyyah ini berarti
Ukhuwwah yang terjalin antar muslim karena ke-islaman-nya, bukan karena faktor
lain. Allah Swt. berfirman yang artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (al-Hujarat, 10) Dalam tafsir al-Jalalain, kata
“Ikhwah” ini ditafsirkan “Ikhwah fi ad-Din” yaitu bersaudara karena agama.
Dalam Tafsir al-Khazin dijelaskan bahwa Iman dapat mengikat hubungan seseorang
seperti terikatnya hubungan karena faktor keturunan, dan “Islam” laksana
seorang ayah karena ia dapat mengikat hubugan antar pemeluknya seperti seorang
ayah mengikat hubungan antar anak-anaknya. Imam al-Manawi dalam menafsirkan
ayat diatas berkata: “(Orang muslim itu bersaudara) yaitu mereka disatukan oleh
Ukhuwwah islamiyah karena kehadiran ajaran Nabi Muhammad, karena mereka telah
memiliki kepentingan sama dalam meneguk iman, dan saling berbuat baik. Setiap
ada kerukunan antar dua perkara atau banyak itulah yang disebut “ukhuwwah”.
Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 103 : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.( QS. Al Imron:103 ) Banyak hadits Rasulullah
yang menganjurkan kepada umat muslim untuk menjalin ukhwah antara lain:
“Perumpamaan dua orang yang bersaudara bila bertemu adalah dua tangan yang
saling membasuh yang lain, dan tidak pernah bertemu dua orang mukmin kecuali
Allah berikan kebaikan bagi salah satunya dari sahabatnya” (H.R. ad-Dailamy)
“barang siapa menjalin hubungan persaudaraan di jalan Allah akan Allah
tinggikan derajatnya dalam surga yang tak dapat dicapai dengan sesuatu dari
amalnya” (H.R. Ibnu Abi Dunya dan ad-Dailamy) Ukhwah yang mendapat pujian dari
Allah dan Rasulullah-Nya adalah ukhwah islamiyah fillah yaitu persaudaraan
sesama kaum muslim yang bertujuan mencari ridha Allah, bukan persaudaraan yang
didasari oleh tujuan mencari dunia seperti harta, pangkat, kedudukan dll.
Pentingnya Ukhwah Islamiyah Tak ada pihak yang tidak menyadari pentingnya
ukhwah islamiyah. Apalagi pada era ini, kaum muslimin bagaikan buih di lautan
sehingga tidak memiliki kekuatan dan menjadi permainan bagi kaum kafir. Namun
hal yang sangat sulit adalah membentuk ukhwah itu sendiri. Butuh upaya keras
dan akhlak yang mulia untuk mampu mewujudkan ukhwah. Keberhasilah dakwah
Rasulullah tidak terlepas dari upaya Rasulullah membentuk ukhwah yang erat
diantara sesama kaum muslim saat itu. Sebagaimana telah tersebut dalam
kitab-kitab tarikh dan kitab-kitab hadits bahwa setelah kurang lebih lima bulan
lamanya Nabi Muhammad saw berdiam di kota Madinah, maka Rasulullah
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar bahkan mereka berhak menerima
warisan dari saudara tersebut, ini berlaku sampai turunnya ayat yang menasakh hal
ini. Sebelum datangnya Islam, Penduduk Jazirah Arabia pada umumnya, lebih
banyak membentuk ikatan antar mereka dari sisi silsilah keturunan. Semakin
dekat garis keturunan antara mereka, maka semakin kuat tali persekutuan. Izzah
tertinggi (kemulian) bagi masyarakat ini adalah pengabdian kepada suku.
Kepentingan seseorang adalah mewakili kepentingan suku. Pengabdian anggota suku
adalah untuk suku masing-masing. Lantaran fanatisme kesukuan yang sangat
tinggi, tiap orang berbangga atas kesukuannya, dan ketika tak ada kepentingan
kecuali atas nama kepentingan suku, maka peperangan, kebencian dan permusuhan
terjadi selama bertahun-tahun. Di Madinah kala itu berdiam dua suku Arab yang
telah lama saling berperang Auz dan Khazraj. Akibat permusuhan yang berlangsung
lama, kondisi dua suku Arab tersebut makin lama semakin buram, memburuk,
memprihatinkan dan porak-poranda. Ketika peperangan yang berlangsung menahun
dengan tak ada salah satu pihak yang mengalah dikarenakan gengsi dan
keangkuhan. Kelahiran Islam di kota Mekkah, tetangganya, memunculkan harapan
baru. Nabi saw, akhirnya, diundang oleh beberapa orang yang sudah muak dengan
peperangan dan kebencian tak berujung dari kedua suku tersebut untuk menjadi
penengah. Nabi menyambut baik ajakan tersebut, dan akhirnya berangkat menuju
Yatsrib yang selanjutnya diubah nama oleh Nabi menjadi Madinah al-Nabi. Dikenal
masa-masa berikutnya dengan sebutan Madinah, atau Madinah al-Munawwarah. Awal
perubahan inilah yang kita kenal dengan Hijrah Nabi, sebagai titik penting sejarah
Islam dan kemanusian sekaligus, yang diabadikan sebagai awal penanggalan
hijriyah dalam Islam. Hal pertama yang dikerjakan Nabi saat menjejakkan kaki di
bumi Madinah adalah mempersatukan dua suku Arab yang saling bertempur. Nabi tak
banyak mengalami kesulitan dalam mengupayakan hal paling mendasar dalam sebuah
masyarakat, karena Nabi dari pihak ibu adalah berasal dari suku tersebut.
Perdamaian kedua suku ini merupakan pilar pertama dari ajaran Islam, yaitu
ukhuwah (persaudaraan). Barangsiapa yang mengaku beragama Islam, dia adalah akh
(saudara) bagi seorang Muslim lainnya. Dan, Nabi saw berhasil menyatukan dua
suku yang saling bermusuhan selama beberapa masa dalam satu payung Islam. Tak
ada kedudukan lebih tingi, dan tak ada pula yang lebih rendah, semua sama,
kecuali nilai taqwa. Tak ada persaudaraan yang abadi kecuali dikarenakan
keimanan yang sama. Bahkan pada waktu yang sama, Nabi memperkenalkan kepada
mereka saudara baru yang berasal dari kota lain, Muhajiriin, orang-orang yang
berhijrah bersama Nabi dari Mekkah. Identitas kesukuan tidak lagi ditonjolkan
dan dijadikan kebanggaan, kecuali bahwa mereka penduduk asli Madinah adalah
Anshar, para penolong, dan orang-orang pendatang sebagai Muhajiriin. Hak-hak
dan kewajiban dalam ukhwah Imam Ghazali menggambarkan hubungan ukhwah islamiyah
bagaikan hubungan pernikahan, sebagaimana dalam pertalian nikah ada hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi suami istri, demikan juga dalam hubungan
persaudaraan sesama muslim ada beberapa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi
sebagai wujud dari ukhwah baik hal yang berkenaan dengan harta, jiwa, lisan,
dan hati.
1. Hak atas harta. Hak saudara kita ini dapat dipenuhi dengan
membantu dan menolong saudaranya dengan harta yang dimilikinya. Imam Gahzali
membagi tingkatan membantu dengan harta kepada tiga kelas: yang paling rendah
adalah menanggung kebutuhan saudaramu bagaikan pembantu kamu sehingga kamu akan
memenuhi kebutuhannya dari kelebihan harta yang kau miliki. Kedua adalah
memposisikan saudaramu dalam posisi dirimu sendiri sehingga kamu rela membagi
sebagian hartamu untuknya. Dan yang tertinggi adalah mendahulukan kebutuhan
saudaramu, demi berkorban untuknya, ini adalah tingkatan para shiddiqin. Sifat
inilah yang digambarkan dari gambarkan oleh Ibnu Umar Ra tentang sifat shahabat
Rasulullah saw ahli shuffah. Ketika salah seorang mereka mendapat hadiah kepala
kambing, shahabat tersebut berkata “saudaraku lebih berhajat dariku” maka
dikirimkannya kepala kambing tersebut kepada shahabat yang lain. Namun shahabat
tersebut rupanya juga berpandangan sama, sehingga daging kambing tersebut
dishadaqahkan kepada shahab yang lain. Demikianlah seterusnya sehingga akhirnya
kepala kambing tersebut jatuh ke tangan shahabat yang pertama. Sifat shahabat
Rasulullah tersebut Allah puji dalam Alquran surat Al Hasyr ayat 9 “Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan
dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin);
dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung”.
2. Hak atas tenaga. Ini dapat diwujudkan dengan memberikan bantuan
berupa tenaga secara langsung. Memberikan bantuan tenaga juga terdiri dari
beberapa tingkatan, yang paling rendah adalah bersedia membantu dengan senang
hati ketika diminta sedangkan ia mampu memberikan pertolongan.
3. Hak atas lidah. Hak-hak persaudaraan atas lidah kita adalah: dengan cara diam serta tidak membuka kekurangan
dan keaiban saudara kepada orang lain, baik dihapannya ataupun dibelakangnya serta
berusaha menutupinya. Serta dengan mengeluarkan kata-kata yang baik, memanggilnya dengan
panggilan yang baik dll.
4. Memaafkan kesalahan Setiap manusia tidak
bisa lepas dari kesalahan dan tergelincir dalam pergaulannya. Maka untuk
menjaga ukhwah sangat dituntut sifat mau memaafkan sesalahan saudara kita.
5. Mendoakan semasa hidup dan sesudah meninggal
Doa kepada saudara sangat dianjurkan sehingga tidak membedakan dengan berdoa
untuk dirinya sendiri. Doa terhadap saudara merupakan doa yang mustajabah.
Dalam satu hadits Rasulullah bersabda: “Allah mengabulkan doa seseorangbagi
suadaranya walaupun tidak dikabulkan untuk dirinya”.
6. Konsisten dan ikhlash Persaudaraan karena
karena akhirat tidakakan berobah walaupun statusnya telah berobah. Hal ini akan
terlihat sebaliknya bila persaudaraan tersebut karena mengharap dunia. Banyak
contoh dalam kehidupan sehari-hari yang kita temukan, persaudaraan yang putus
ketika saudaranya telah jatuh miskin ataupun karena ia telah menjadi kaya
sehingga mereka tak butuh kepada saudaranya.
7. Berusaha memperingan dan tidak memberatkan.
Seseorang yang benar-benar mencintai saudaranya tidak kan melakukan hal-hal
yang memberatkan saudaranya bahkan sebaliknya ia berusaha untuk memperingan
beban saudara.
Mengertikah?
This
House Would Ban Corporation From Donating The Political Campaign
When
we talk about politic, it isn’t an easy thing because people have their own
ideas about that. But I’m agree if the government would ban corporation from
donating the political campaign. Why? Because I hope that the political party
would campaign in the ‘good’ way. I mean that when an political party take
their time to campaign and they get donating from a corporation, otomatically
the political party have to give back the money or other things as donating to
the corporation as soon as possible. Although the corporation said that they
‘give’ the money but all of us known that there is no something that give away
especially in politic sector.
Based
on this condition, the biggest thing that will be happen is when the political
party get their seat or success on the general elections, the first thing in
their thought is how to give back the money to the corporation. Based on that
reason, the delegation from the political party would take corruption as their
way to give back the money. It isn’t just a theory but it’s a reality.
All
of us known that our country –Indonesia- have a lot of poor people. Children
have no houses, they lived in the street
and they need our hand to help them. Why the corporation didn’t help
them?
I
think when the corporation make a team work with a political party on the
campaign, the name of the corporation will be more famous. But in other hand as
what I said before that the biggest accident that would be happening is the
coruptor will be much more than before in our country, Indonesia.
NB: coretan gue waktu mau masuk English Debating Club Untirta tapi sayang akhirnya gue out karena beberapa pertimbangan, keep spirit :)
Selasa, 19 Maret 2013
Learning by Doing
Tinggal jauh dari orang tua sebenarnya sudah saya alami selama 5 tahun. ketika saya duduk di bangku kelas 8 (kelas 2 smp, red) saya pindah dari kota Bogor ke kota Cilegon dalam rangka menemani my oldest sister yang ditinggal suaminya yang pergi ke Jogjakarta dalam rangka menempuh pendidikan pascasarjana secara gratis alias schoolarship. Awalnya sih kehidupan saya serasa'sepi' dan 'menyedihkan' ya secara saya tinggal seorang i mean gak ada kakak, adek atau teteh-teteh saya yang biasanya saya ajak rusuh atau curhat. jadi kadang sedih deh sendirian, ditambah budaya yang berbeda antara kota hujan dan kota baja tersebut. tapi 5 tahun disana menunjukkan bahwasanya i can survive dan betah toh? ya mau gak betah juga akan menambah sedih di hati wkwk jadi it's better untuk menyatakan bahwa aku Bahagiaaa.
Awalnya memang belum terbiasa dengan keadaan, kehidupan dan kebiasaan disana. tapi ternyata, secara tidak langsung, saya belajar banyak hal dari rantauan saya ini. pelajaran-pelajaran tersebut banyak saya rasa manfaatnya semenjak saya masuk kuliah karena jauh dari orang tua dan keluarga saya ngekos deh. dan menjadi anak kosan itu sama sekali gak mudah lho (serius banget ini mah) karena banyak hal yang terkadang tidak kita lakukan tapi harus kita lakukan di kosan, ya karena kita tidak bisa mengharapkan dari orang lain. semuanya harus dikerjakan sendiri. yang paling ngena sih karena semasa di tempat kaka saya sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri karenanya ketika saya di kosan semuanya terasa lebih mudah, sudah terbiasa gitu deh. dari mulai ngepel, nyuci baju, nyuci piring, nyetrika, masak, deelel. ya walopun kosannya cuma satu kamar dan itu gak gede-gede banget tapi tetep pentinglah buat jaga kebersihan dan nagtur semuanya. kadang kan kalo lagi cape dan mumet banget dengan tugas-tugas kuliah dan seabrek permasalahan kehidupan jangankan mau ngerapihin dan beres-beres kosan, nyimpen buku di tempatnya aja males *apasih haha
pada intinya pula (uhuk-uhuk *rektor ceramah) saya merasa lebih menjadi diri saya sendiri selama jadi anak kosan, walo paling sering ngegalau karena harus mikirin makan dan uang kosan, karena saya bisa mengexplor semuanya (dalam konteks positif tentunya) dalam waktu 24 jam. BENAR-benar 24 jam, malah terkadang saya merasa bahwa saya butuh 3 hari sabtu dan 3 hari minggu di tiap minggunya (jadi berapa hari tuh seminggu? wkwk ) untuk 'melampiaskan' hasrat bersosialisasi saya. taukah anda rasanya galau ketika anda harus menghadiri dua tempat yang berbeda di waktu yang sama? duh aduh nyesek banget deh itu. Intinya lagi (banyak amat yak? wkwk) ketika anda dan saya (kita, red) menjadi anak kosan dan kita menikmati kehidupan dan kekejaman dunia kepada kita, sesungguhnya banyak hal yang sedang kita pelajari -sadar atau tidak- yang nantinya tentu akan sangat berguna bagi kita, terutama mengubah cara berfikir kita untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan berjiwa enterpreneur :)
Thanks for reading! See you ...
Awalnya memang belum terbiasa dengan keadaan, kehidupan dan kebiasaan disana. tapi ternyata, secara tidak langsung, saya belajar banyak hal dari rantauan saya ini. pelajaran-pelajaran tersebut banyak saya rasa manfaatnya semenjak saya masuk kuliah karena jauh dari orang tua dan keluarga saya ngekos deh. dan menjadi anak kosan itu sama sekali gak mudah lho (serius banget ini mah) karena banyak hal yang terkadang tidak kita lakukan tapi harus kita lakukan di kosan, ya karena kita tidak bisa mengharapkan dari orang lain. semuanya harus dikerjakan sendiri. yang paling ngena sih karena semasa di tempat kaka saya sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri karenanya ketika saya di kosan semuanya terasa lebih mudah, sudah terbiasa gitu deh. dari mulai ngepel, nyuci baju, nyuci piring, nyetrika, masak, deelel. ya walopun kosannya cuma satu kamar dan itu gak gede-gede banget tapi tetep pentinglah buat jaga kebersihan dan nagtur semuanya. kadang kan kalo lagi cape dan mumet banget dengan tugas-tugas kuliah dan seabrek permasalahan kehidupan jangankan mau ngerapihin dan beres-beres kosan, nyimpen buku di tempatnya aja males *apasih haha
pada intinya pula (uhuk-uhuk *rektor ceramah) saya merasa lebih menjadi diri saya sendiri selama jadi anak kosan, walo paling sering ngegalau karena harus mikirin makan dan uang kosan, karena saya bisa mengexplor semuanya (dalam konteks positif tentunya) dalam waktu 24 jam. BENAR-benar 24 jam, malah terkadang saya merasa bahwa saya butuh 3 hari sabtu dan 3 hari minggu di tiap minggunya (jadi berapa hari tuh seminggu? wkwk ) untuk 'melampiaskan' hasrat bersosialisasi saya. taukah anda rasanya galau ketika anda harus menghadiri dua tempat yang berbeda di waktu yang sama? duh aduh nyesek banget deh itu. Intinya lagi (banyak amat yak? wkwk) ketika anda dan saya (kita, red) menjadi anak kosan dan kita menikmati kehidupan dan kekejaman dunia kepada kita, sesungguhnya banyak hal yang sedang kita pelajari -sadar atau tidak- yang nantinya tentu akan sangat berguna bagi kita, terutama mengubah cara berfikir kita untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan berjiwa enterpreneur :)
Thanks for reading! See you ...
Senin, 18 Maret 2013
Bahasa Indonesia_Makalah Pembahasan UTS
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER
Disusun
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu : Muthoharoh, S.Pd
Oleh
:
Eneng Shopiyyah Abdillah
NIM 4443121432
Eneng Shopiyyah Abdillah
NIM 4443121432
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah suatu sistem
dari lambang bunyi arbiter yang di hasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai
oleh masyarakat untuk berkomunikasi, berkerja sama dan identifikasi diri.
Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan merupakan bahasa
sekunder.
Aspek dalam
bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol vokal yang
bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badan yang nyata.
Aspek tersebut adalah simbol, yang berarti rangkaian (tanda) bunyi itu memiliki
makna tertentu, yang mengacu pada sesuatu yang dapat diserap panca indera.
Bunyi, merupakan getaran yang merangsang alat pendengaran kita. Makna,
merupakan isi yang terkandung dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau
tanggapan dari orang lain.
BAB
II
PEMBAHASAN
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA
Materi
yang akan dibahas yaitu mengenai kata ulang, ejaan yang disempurnakan
(penulisan nama dan gelar, penulisan di dan
ke, dan pemenggalan kata), surat
resmi, majas personifikasi, unsur intrinsik karya sastra, kalimat tidak baku
dan fungsi bahasa Indonedia.
1. Kata
Ulang
Menurut
Verhaar (2006), kata ulang atau reduplikasi adalah
proses morfemis yang mengulangi bentuk dasar atau sebagai dari bentuk dasar
tersebut (biasa disebut reduplikasi penuh dan reduplikasi persial).
Ada enam pembagian bentuk reduplikasi Tata bahasamenurut baku bahasa Indonesia. Sedangkan Depdiknas pada buku “Morfologi bahasa Indonesia” yang menghimpun sebagian besar pandangan pada pakar bahasa Indonesia (linguistik) tentang kata ulang : bentuk, ciri, proses morfologis, kata ulang berafiks, dan ciri makna. Penulis berpedoman pada pandangan ini karena relatif komprehensif dan mudah dirujuk sebagai bahan analisis
Ada enam pembagian bentuk reduplikasi Tata bahasamenurut baku bahasa Indonesia. Sedangkan Depdiknas pada buku “Morfologi bahasa Indonesia” yang menghimpun sebagian besar pandangan pada pakar bahasa Indonesia (linguistik) tentang kata ulang : bentuk, ciri, proses morfologis, kata ulang berafiks, dan ciri makna. Penulis berpedoman pada pandangan ini karena relatif komprehensif dan mudah dirujuk sebagai bahan analisis
Reduplikasi
atau perulangan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah proses pengulangan
kata atau unsur kata. Redupkalisasi juga merupakan proses penurunan kata dengan
perulangan utuh atau sebagian.
Dalam bahasa
melayu, dikenal beberapa redupkalisasi sebagai berikut:
a. Reduplikasi
fonologis yaitu pengulangan fonem tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar.
b. Reduplikasi
morfologis yaitu pengulangan morfem, misalnya papa, mama.
c. Reduplikasi
sintaktis yaitu pengulangan morfem yang menghasilkan klausa. Contohnya
‘malam-malam pekerjaan itu dikerjakannya.’
d. Reduplikasi
gramatikal yaitu pengulangan fungsional dari bentuk dasar yang meliputi
reduplikasi morfologis dan sintaksis.
e. Reduplikasi
idiomatis atau kata ulang semu, yaitu pengulangan kata dasar yang menghasilkan
kata baru. Contohnya ‘mata-mata’yang berarti agen rahasia.
f. Reduplikasi
non-idiomatis yaitu pengulangan kata yang tidak mengubah makna dasar, contohnya
‘kucing-kucing’.
Menurut bentuknya, reduplikasi nomina dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu:
a. Perulangan
utuh, contohnya rumah-rumah.
b. Perulangan
salin suara, contohnya warna-warni.
c. Perulangan
sebagian, sontohnya surat-surat kabar.
d. Perulangan
yang disertai pengafiksan, contohnya batu-batuan.
Ada beberapa makna dari kata ulang, yaitu:
a. Kata
ulang yang menyatakan banyak tidak menentu
Contoh: ditempat kakek
banyak pepohonan yang rimbun dan lebat.
b. Kata
ulang yang menyatakan sangat
Contoh: jambu biji bu
Marni besar-besar dan manis sekali.
c. Kata
ulang yang menyatakan paling
Contoh :
setinggi-tingginya Nita naik pohon, pasti dia akan turun juga.
d. Kata
ulang yang menyatakan tiruan/menyerupai
Contoh: Ani membuat
kapal-kapalan dari kertas.
e. Kata
ulang yang menyatakan saling atau berbalasan
Contoh: mereka saling
cubit-cubitan sambil bercanda.
f. Kata
ulang yang menyatakan bertambah atau makin
Contoh : biarkan dia main
hujan! Lama-lama akan kedinginan juga.
g. Kata
ulang yang menyatakan waktu atau masa
Contoh: pak RT
mendatangi rumahku malam-malam.
h. Kata
ulang yang menyatakan berusaha atau penyebab
Contoh: setelah
kejadian itu dia menguat-nguatkan diri untuk tabah.
i.
Kata ulang yang menyatakan terus-menerus
Contoh: mirnawati
selalu bertanya-tanya tentang Sadam kepadaku.
j.
Kata ulang yang menyatakan agak
Contoh: jangan
tergesa-gesa, nanti jatuh.
k. Kata
ulang yang menyatakan beberapa
Contoh: Budi
berminggu-minggu tidak datang ke rumah.
l.
Kata ulang yang menyatakan sifat atau
agak
Contoh: lagak si Marni
sudah kebarat-baratan.
m. Kata
ulang yang menyatakan himpunan pada kata bilangan
Contoh: jangan beli
gorengan banyak-banyak.
n. Kata
ulang yang menyatakan bersenang-senang
Contoh: kerjaan si
Bambang hanya tidur-tiduran saja.
2. Penulisan
Nama Gelar sesuai EYD
Menurut
Fachruddin A.G dalam buku “Pegangan Mata Kuliah Dasar Umum” halaman 33
mengemukakan bahwa tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk melambangkan
bahasa. Sedangkan menurut Dr. Goris Keraf dalam buku “Komposisi Sebuah
Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia” halaman 13, mengemukakan bahwa tanda
baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang menggambarkan unsur-unsur
supermental dalam tutur untuk memudahkan pembaca pengikut jejak bahasa
lisannya.
Penulisan
nama gelar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah sebagai berikut: Gugun Gunawan, S.E.,
M.Si (untuk memisahkan antara nama orang dan gelar akademik menggunakan tanda
koma).
3. Surat
Resmi
Soedjito
dan Solchan (1998) memberi pengertian surat resmi sebagai suatu alat
komunikasi tulis yang paling efisien,
efektif, ekonomis dan praktis. Juga dikatakan bahwa surat resmi ialah yang
dikirimkan oleh kantor swasta/pemerintah kepada kantor pemerintah atau
dikirimkan oleh perseorangan kepada kantor pemerintah dan sebaliknya. Sedangkan
menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, surat resmi adalah surat yang digunakan
untuk kepentingan resmi, bai itu perseorangan, instansi, maupun organisasi.
Unsur-unsur surat
resmi sesuai dengan EYD adalah sebagai berikut:
a.
Kepala atau kop surat
Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi
yang terdiri dari:
1) Logo
atau lambang lembaga
2) Nama
lembaga
3) Alamat
lembaga
4) Nomor
telepon atau faximile
Fungsi
kepala Surat yaitu untuk mengetahui nama dan alamat kantor lembaga,
menginformasikan bidang usaha dan jenis kegiatan serta sebagai alat promosi.
b.
Nomor Surat
Penomoran surat
berguna untuk:
1) Memudahkan
pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila
diperlukan
2) Mengetahui
jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau
perusahaan
3) Memudahkan
pengklasifikasian surat berdasarkan isinya.
4) Penunjukkan
secara akurat sumebr dalam hubungan surat menyurat.
c.
Tanggal penulisan surat
Cara
penulisan surat untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan, tanggal
sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim surat.
Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau nama
kota, karena sudah tercantum pada kepala surat.
d.
Lampiran yang disertakan
Penulisan lampiran yang disertakan dalam surat
ditulis di bawah nomor surat dengan menyebutkan jumlah lembar, eksemplar atau
cukup satu berkas.
e.
Hal atau perihal
Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam surat.
f.
Alamat tujuan
Alamat tujuan terdapat pada dua tempat. Pertama
ditulis disampul kertas, kedua alamat yang ditulis pada sampul kertas surat.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan, yaitu:
1) Kata
kepada tidak digunakan karena
memiliki unsur kemubadziran
2) Ungkapan
‘Yang terhormat’ atau Yth. tidak dipakai apabila alamat yang dituju tidak
menyebutkan nama atau jabatan seseorang, serta sebutan Bapak, Ibu atau Sdr.
hanya digunakan apabila diikuti nama orang.
3) Pada
akhir setiap baris tidak menggunakan tanda titik, kecuali ada singkatan.
4) Tidak
menggunakan tanda baca yang tidak bermanfaat seperti huruf kapital yang
mencolok atau garis bawah.
5) Kode
pos sangat dianjurkan untuk ditulis karena akan memudahkandalam mengirimkan surat
tersebut.
g.
Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk membuka pembicaraan
dalam surat secara adab. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat
yang berisi berita.
h.
Isi Surat
Surat yang baik terdiri dari tiga bagian penting,
yaitu bagian pembuka, inti dan penutup. Bagian pembuka berguna sebagai
pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui berita pokok yang akan
disampaikan melalui surat tersebut. Bagian inti berisi maksud utama pengiriman
surat. Sedangkan bagian penutup merupakan penegasan, kesimpulan, harapan dan
ucapan terimakasih.
i.
Salam Penutup
Salam
penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi.
j.
Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab
Dalam korespondensi Indonesia, penanda tangan surat
adalah orang yang namanya tercantum dalam surat itu.
k.
Tembusan
Tembusan digunakan bila ada pihak lain yang dianggap
perlu mengetahui isi surat tersebut. Pada
dasarnya format penulisan antara surat resmi dan surat tidak resmi sama saja.
Yang membedakan hanyalahh kepala atau kop surat. Surat Resmi wajib menyertakan
kop surat, sedangkan surat tidak resmi tidak memilliki kewajiban tersebut.
4. Majas
Personifikasi
Menurut
Harimurti Kridalaksana (1982), majas atau gaya bahasa mempunyai 3 pengertian,
yaitu :
a.
Pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh
seseorang dalam bertutur atau menulis,
b.
Pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu, dan
c.
Keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok
penulis sastra.
Sedangkan
menurut Leech dan Short (1981), gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa
dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu, untuk tujuan tertentu. Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang
membuat benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat-sifat manusia.
Contoh: Awan menari-nari di angkasa.
5. Unsur
Instrinsik Karya Sastra
Menurut Nyoman Kutha, 2008:95 Unsur intrinsik
melihat karya sastra dari unsur formal yang membangunnya, seperti tema,
peristiwa atau kejadian, latar atau setting, penokohan atau perwatakan, alur
atau plot, sudut pandang dan gaya bahasa, sedangkan pengertian sastra menurut Semi
(1988: 8) adalah bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sedangkan
menurut Panuti Sudjiman (1986: 86)
sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang meiliki berbagai ciri keunggulan
seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya.
Unsur
Intrinsik karya sastra yaitu unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Yang
termasuk karya sastra yaitu :
a.
Tema, yaitu sesuatu yang menjadi masalah dari pengarang yang
ditampilkan dalam karangannya.
b.
Amanat, yaitu pesan yang dapat
memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan dan sesuatu yang bermakna dalam
hidup.
c.
Alur/plot, yaitu jalan cerita dari awal
sampai akhir.
d.
Perwatakan/penokohan, yaitu bagaimana
pengaranng melukiskan watak tokoh.
e.
Latar/setting, yaitu keadaan yang
melingkupi pelaku dalam sebuah cerita. Latar ada 3 yaitu latar tempat, waktu
dan suasana.
f.
Sudut pandang/point of view, yaitu
posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Unsur
ekstrinsik karya sastra yaitu unsur yang membangun karya sastra dari luar. Yang
termasuk unsur ekstrinsik adalah :
a.
Latar belakang penciptaan, yaitu
kapan karya sastra tersebut dibuat.
b.
Kondisi masyarakat pada saat karya
sastra diciptakan.
c.
Pandangan hidup/latar belakang pengarang
itu sendiri baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya.
6. Penulisan di dan ke
Menurut
Chaer (2006: 36) ejaan adalah konvensi grafts, perjanjian diantara naggota masyarakat pemakai suatu
bahasa untuk menuliskan bahasanya yang berupa pelambangan fonem dengan huruf,
mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat, beserta dengan tanda-tanda
bacanya. Sedangkan menurut Wirjosoedarmo (1984:61) ejaan adalah aturan
menuliskan bunyi ucapan dalam bahasa dengan tanda-tanda atau lambang-lambang.
Untuk
kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya jika menunjukkan tempat seperti
di sekolah, di kantor dan lain-lain. Kecuali didalam gabungan kata yang
sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada, dimana, kemana dan lain-lain.
7. Kalimat
Tidak Baku
Menurut
ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240) kalimat adalah susunan
kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Dalam wujud tulisan,
kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri
intonasi akhir yang diikiuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya. (Alwi dkk.,
2000:311)
Kalimat
tidak baku adalah kalimat yang mengandung kata yang ‘menyimpang’ dari aturan kaidah
Bahasa Indonesia. Kalimat tidak baku biasanya digunakan dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan seperti dengan keluarga, teman, transaksi
jual beli, dan lain-lain. Bahasa tidak baku juga sering digunakan untuk menulis
curahan hati, cerpen atau tulisan pribadi lainnya. Ciri-ciri kalimat tidak baku
ada 2, yaitu:
a.
Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang
lengkap, dan tidak banyak menggunakan kata penghubung.
b.
Menggunakan kata-kata yang biasa dan
lazim dipakai sehari-hari. Seperti bilang,
cuma, bikin, biarin, dan lain-lain.
8. Pemenggalan
Kata
Menurut
Keraf (1984:47) ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambang-lambang bunyi-ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang
itu (pemisahannya, penggabungannya)dalam suatu bahasa. Sedangkan menurut KBBI
(2005: 285) mengemukakan bahwa ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan
bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
penggunaan tanda baca.
Pemenggalan
kata terbagi menjadi 2, yaitu yaitu pada kata dasar dan kata berimbuhan. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan
sebagai berikut:
a.
Jika di tengah kata ada vokal yang
berurutan, pemenggalan kata itu dilakukan antara kedua huruf vokal tersebut.
Contohnya ma-in, sa-at.
Kecuali
untuk huruf diftong (ai, au, oi) tidak pernah dipisahkan sehingga pemenggalan
kata tidak dilakukan diantara kedua huruf tersebut.
Contoh:
au-la bukan a-u-la.
b.
Jika ditengah kata terdapat huruf
konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, antara dua huruf vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan. Contohnya ba-pak, ba-rang, ke-nyang, la-wan.
c.
Jika ditengah kata ada dua huruf
konsonan yang berurutan, pemenggalan kata dilakukan diantara kedua huruf
konsonan tersebut. Contohnya man-di. Sedangkan gabungan huruf konsonan yang
sudah lazim (ng, kh, ny, sy) tidak pernah dipisahkan. Contohnya makh-luk,
bang-sa.
d.
Jika ditengah kata ada tiga buah huruf
konsonan atau lebih, pemenggalan kata dilakukan diantara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua. Contohnya in-strumen, ul-tra.
Sedangkan
pemenggalan kata untuk kata yang berimbuhan akhiran dan awalan termasuk awalan
yang mengala perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai
dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Contohnya
makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu.
9. Fungsi
Bahasa Indonesia
Pengertian
bahasa menurut harimurti Kridalaksana (1985:12) yaitu sistemn bunyi bermakna
yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia. Sedangkan menurut Finoechiaro
(1964:8) bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan
semua orang dalam suatu kebudayaan
tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu,
berkomunikasi atau berinteraksi. Bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional Bangsa Indonesia yang dideklarasikan pada
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ada 4,
yaitu:
a.
sebagai alat untuk menyatakan ekspresi
diri,
b.
sebagai alat komunikasi,
c.
sebagai alat mengadakam integrasi dan
adaptasi sosial, dan
d.
sebagai alat mengadakan kontrol sosial.
BAB
III
KESIMPULAN
Setelah
dipaparkan mengenai materi yang disajikan dalam soal ujian tengah semester,
maka penyusun menyimpulkan sebagai berikut:
a. Kata
ulang adalah kata yang merupakan hasil proses dari pengulangan kata yang dapat
memberikan arti atau makna yang
sangat berbeda dari kata dasarnya.
b. Tanda
baca adalah simbol-simbol yang digunakan dan ditetapkan sebagai acuan dalam
penulisan bahasa Indonesia untuk mempermudah dalam mengartikan sebuah tulisan.
c. Surat
resmi adalah surat yang berasal dari sebuah instansi pemerintah atau formal
yang berisi masalah umum (bukan pribadi) yang diberikan kepada instansi lain
atau perseorangan dengan aturan-aturan tertentu.
d. Majas
personifikasi adalah gaya bahasa yang mengandaikan bahwa benda mati dapat
melakukan hal-hal layaknya seorang manusia.
e. Unsur
intrinsik karya sastra adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra dari
dalam atau dari segi karyanya tersebut.
f. Ejaan
adalah aturan yang digunakan dalam penulisan dengan ditandai simbol-simbol dan
aturan-aturan teretntu.
g. Kalimat
tidak baku adalah kalimat yang menyimpang dari kaidah kalimat yang seharusnya dan biasanya di gunakan dalam bahasa sehari hari.
h. Bahasa
merupakan alat komunikasi utama dalam kehidupan bermasyarakat baik itu bahasa
verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat atau
pandangan mengenai sesuatu.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdila,
Reno. 2012. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. http://buburdelima.com (diakses 22 November 2012)
Budiyono,
Kris. 2009. Problematika Reduplikasi. http://krisbudiyono.blogspot.com
(diakses 19 November 2012)
Ferdian,
Rizza Aria. 2010. Unsur-unsur
Surat Resmi dan Teknik Penulisan Alamat yang Sesuai dengan EYD. http://rizza-af-guruindo.blogspot.com
(diakses 20 November 2012)
Menes
Lyrics. 2011. Makalah Analisis Ejaan.
http://rangrangbuana.blogspot.com
(diakses 21 November 2012)
Rochmatin. 2011. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra. http://jelajahduniabahasa.wordpress.com
(diakses 21 November 2012)
Shadilie,
Hasan.
2009. Pengertian Sastra Secara Umum dan
Menurut Para Ahli. http://asemmanis.wordpress.com
(diakses 21 November 2012)
Tidak
bernama. 2011. Semester6: Bahasa Baku dan
Tidak Baku. http://love-semester6.blogspot.com
(diakses 22 November 2012)
Tim
Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia. 2011. Bahasa
Indonesia Non Kependidikan. Serang: Departemen Pendidikan Nasional
Universitas sultan Ageng Tirtayasa Banten.
Unimalmursalinmatangkuli.
2011. Majas Bahasa Indonesia. http://unimalmursalinmatangkuli.blogspot.com
(diakses 20 November 2012)
Pengertian Kalimat, Definisi
Kalimat, Arti Kalimat, Artikel Pengertian Kalimat, Definisi Kalimat, Arti Kalimat.
http://kangmoes.com (diakses 22 November
2012)
Langganan:
Postingan (Atom)