Pernah terbayang untuk hentikan langkah. Namun tak lagi terlintas ketika wajah lepas mereka teringat dalam kenangan. Betapa senyum bahagia itu terukir meski liku kesakitan masih membekas tajam. Namun cerita belum berakhir dalam bahagia. Atau inikah cara-Nya untuk menyimpan C diantara B dan D. Tak mudah memang untuk dijalani namun selalu ada sesuatu yang pada akhirnya menjadi pasti.
Senyap malam memberi kesempatan untuk kembali mengulang. Setiap detik terlewati yang tak lagi indah untuk dilewati. Menata harapan dalam kesendirian dan keyakinan yang terkadang memaksa untuk pergi. Tidak semua berjalan sesuai irama yang terdata dalam sebuah pola. Serpihan luka yang entah mengapa hadir dimana seharusnya kebulatan tekad yang memaksa dunia untuk tunduk padanya.
Senyum tak lagi menjadi jawaban bahwa itu bahagia. Senyum tak lagi tunjukan bahwa dunia tak ajarnya derita. Dalam segala batasan yang ada untuk senantiasa syukur dalam do'a, tersimpan harap untuk menyapa dunia dengan sedikit tawa. Hingga akhirnya, penguasaan akan diri yang terjajah ini harus dikuatkan dalam kepasrahan pada Sang Pencipta. Karena bahagia bukan untukku atau untuknya. Tapi untuk setiap insan yang berjuang untuk menggapainya ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar