Senin, 10 Februari 2014

Cinta itu ...

Kulihat cinta terindah terpancar dari tangisan derita,
Kulihat rasa yang tetap terjaga dalam balutan luka.

Cinta dan derita tercipta bagai Rama dan Sinta,
Saling melengkapi untuk menyapa dunia lewat bahagia.

Derita adalah tonggak kuatnya cinta,
Mampukah ia bersama meski tak lagi dalam suka.

Cinta menjaga setiap warna,
Meski kelabu kadang terlihat hina.

Cinta memberi energi disetiap mimpi,
Untuk menghadapi hidup yang terasa sepi.

Cinta menguatkan dalam ketakutan,
Meski akhirnya semua akan meninggalkan.

Cinta bertahan dalam kepayahan,
Karenanya ia berjuang dalam kemenangan.

Seindah derita dirasa,
Sekuat cinta dijaga.

Rumah Sakit Sari Asih, 11 Agustus 2013, 19.50 WIB.


Well, ini itu entahlah mau disebut apa. Gue sih kadang nyebutnya puisi ala-ala. Jadi, kata-kata di atas muncul gitu aja pas gue nemenin teteh gue rawat almarhum suaminya pas masih sakit 2013 lalu. tiba-tiba gue ambil hape dan gue ngetik kalimat-kalimat di atas. Entahlah kalo elu nanya maksud detailnya apa. Ini hanya kekaguman dan pendewasaan yang secara ngga langsung diajarin sama pasangan yang kini harus terpisahkan oleh takdir Tuhan bahwa cinta itu bukan masalah harta, bukan masalah tahta ataupun masalah rupa. Cinta itu keikhlasan. Cinta itu wujud lain dari kasih sayang. Cinta itu cuma nama lain dari wujud nyata kepedulian dan kasih sayang kita ke yang lain. Dan gue beruntung punya keluarga sederhana yang penuh cinta yang ngga bisa dibayar pake harta atau tahta apalagi rupa (iyalah, rupa keluarga gue mau diapain? operasi plastik? udah ganteng dan cantik dari sononya kali haha). 
Damai disana Mas, semoga diterima di sisi-Nya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar