BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi perikanan laut Indonesia yang
terdiri atas potensi perikanan pelagis dan demersal tersebar pada hampir semua
bagian perairan laut Indonesia seperti pada perairan laut teritorial, nusantara
dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Luas perairan laut Indonesia diperkirakan
sebesar 5,8 juta km2 dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia
setelah Canada yaitu 81.000 km2 dan gugusan pulau-pulau sebanyak
17.808 buah pulau.
Dikemukakan oleh Dahuri (2009) bahwa
sumberdaya perikanan merupakan milik bersama, sehingga dalam pengelolaannya
tidak dapat dimiliki secara perorangan, menyebabkan semua lapisan masyarakat
berhak untuk memanfaatkan dan akibatnya dapat menimbulkan berbagai macam
persaingan. Salah satu produksi ikan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
yaitu ikan tuna. Perikanan tuna di Indonesia menunjang sekitar 1,67 % dari
total produksi ikan laut Indonesia dalam periode 1971-1981, kegiatan ini telah
berkembang terutama di perairan Indonesia bagian timur (Suhendra dan Subani,
1988 dalam Titihalawa, 2001).`
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belkang tersebut,
maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana
morfologi dari ikan tuna?
b. Apa
saja jenis-jenis dari ikan tuna?
c. Bagaimana
cara membudidayakan ikan tuna?
d. Apa
saja kandungan yang ada pada ikan tuna?
e. Dimana
habitat ikan tuna?
f. Apa
saja manfaat dari ikan tuna?
BAB
II
IKAN
TUNA
|
- Klasifikasi
Ikan Tuna
Klasifikasi
ikan tuna menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Phylum
: Chordata
Sub
phylum : Vertebrata
Kelas
: Teleostei
Sub
kelas : Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Sub
ordo : Scombridae
Genus
: Thunnus
Spesies
: Thunnus alalunga(albacore)
Thunnus alabacore (yellowfin)
Thunnus obesus (big eye)
B. Morfologi
Ikan Tuna
Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa
spesies dari fanili Scombridae, terutama genus Thunnus. Tubuh ikan tuna bagian
atas berwarna hitam kebiruan mengkilat dan bagian bawah berwarna putih perak.
Sirip punggung pertama sedikit keabuan
dengan warna kuning terpendam, pinggiran atas warna kegelapan, sirip punggung
kedua dan dubur berwarna gelap kekuningan, batas belakang sirip ekor berwana
keputihan. Ikan ini adalah perenang
handal (± 77 Km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah
muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung
myoglobin daripada ikan lainnya. Tuna memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan
torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisi-sisinya dengan moncong
meruncing. Memiliki dua sirip punggung (dorsal). Sirip punggung pertama
berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang
sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil
tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercagak dengan jari-jari penyokong
menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat
dua lunas samping berukuran kecil, yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu
lunas samping yang lebih besar. Tubuhnya kebanyakan dengan wilayah barut badan
(corselet), yakni bagian di belakang kepala dan disekitar sirip dada yang
ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar.
Tuna memiliki tulang belakang (vertebrae) antara
31-66 buah. Tuna juga mampu menjaga suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu
lingkungan. Hal tersebut terjadi dapat
dilakukan dengan cara menghasilkan panas melalui proses metabolisme.
Retemirabile, jalinan pembuluh vena dan arteri yang ada di pinggiran tubuh,
memindahkan panas dari darah vena ke darah arteri. Hal ini mengurangi
pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot tetap hangat sehingga tuna mampu
berenang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit.
C. Jenis-jenis
Ikan Tuna
Jenis-jenis
ikan tuna yaitu sebagai berikut:
1) TunaSiripBiru
Nama Lain :Bluefin Tuna, Giant Tuna, Horse Mackerel
Nama Lain :Bluefin Tuna, Giant Tuna, Horse Mackerel
Jenis :Thunnusthynnus
Ukuran :Umumnya 100-300 kg, kadang mencapai 450 kg
Karakter :Petarung yang tangguh dilaut dalam. Diantara keluarga Tuna, Tuna Sirip Biru adalah yang terbesar dan petarung yang paling tangguh dikarenakan ukurannya yang sangat besar.
Ukuran :Umumnya 100-300 kg, kadang mencapai 450 kg
Karakter :Petarung yang tangguh dilaut dalam. Diantara keluarga Tuna, Tuna Sirip Biru adalah yang terbesar dan petarung yang paling tangguh dikarenakan ukurannya yang sangat besar.
2) Tuna
Sirip Kuning
Nama
Lain :Yellowfin Tuna, Allison
Tuna, Ahi
Jenis :Thunnus albacres
Ukuran :Umumnya lebih dari 100 kg, maximum bisa
mencapai 200 k
Karakter :Petarung yang tangguh kedua setelah Tuna
Sirip Biru dan hanya dikarenakan oleh ukurannya yang lebih kecil dibandingkan
dengan Tuna Sirip Biru. Hidup di perairan yang bersuhu 17-31C
3)
Tuna Mata Besar
Nama
Lain : Bigeye Tuna
Jenis : Thunnus obesus
Ukuran : Umumnya 25-50 kg, kadang mencapai 150 kg
Karakter : Ukuran Tuna yang baik dan perlawanan yang
setara dengan ukurannya.
4)
Tuna Gigi Anjing
Nama
Lain :Dogtooth Tuna, Scaleless Tuna, Peg tooth Tuna
Jenis :Gymnosarda unicolor
Ukuran :Umumnya berkisar 150 kg
Karakter :Petarung yang tangguh dikedalaman laut yang
biasanya memanfaatkan struktur gugusan karang untuk membuat jengkel pemancing.
5) Tuna
Sirip Panjang
Nama
Lain :Albacore, Longfin Tuna
Jenis :Thunnus alalunga
Ukuran :Umum 5-25 kg, kadang mencapai 40 kg lebih
Karakter :Dikenal karena kegigihannya, bahkan
diantara keluarga Tuna yang tangguh sekalipun.
6) Tuna
Sirip Hitam
Nama
Lain :Blackfin Tuna, Bermuda
Tuna, Football
Jenis :Thunnus altanticus
Ukuran :Umum 1-10 kg, kadang mencapai 20 kg
lebih.
Karakter :Terbaik
diantara jenis ikan yang dipancing dengan piranti yang sekelas dengan berat
ikan.
7) Tuna Skipjack (Jenis Tongkol)
Nama
Lain :Skipjack Tuna, Oceanic
Bonito, Arctic Bonito, Striped Tuna, Watermelon.
Jenis :Katsuwonus pelamis
Jenis :Katsuwonus pelamis
Ukuran :Umum 1-5 kg, sering mencapai 7,5 kg
lebih.
Karakter :Petarung yang hebat
untuk piranti ringan.
8) Tuna
Kecil (Jenis Tongkol)
Nama
Lain :Little Tunny, Blue
Bonito, False Albacore, Little Tuna
Jenis :Euthynnus alletteratus
Jenis :Euthynnus alletteratus
Ukuran :Umum 1-7,5 kg, sering mencapai 15 kg
lebih.
Karakter :Petarung
yang hebat untuk piranti ringan.
9) Bonito Atlantic (Jenis Tongkol)
Nama
Lain :Atlantic Bonito, Northern
Bonito, Katonotel, Boston Mackerel
Jenis :Sarda sarda
Jenis :Sarda sarda
Ukuran :Umum 2-5 kg, maximum bisa mencapai 10 kg.
Karakter :Seperti
Tuna lainnya, termasuk petarung yang hebat.
10) Frigate Mackerel (Jenis Tongkol)
Nama Lain :Bonito, Tinker Mackerel
Jenis :Auxis
thazard
Ukuran :Merupakan
yang terkecil diantara keluarga Tuna
Karakter :Jika
bermaksud memancingnya (biasanya sebagai umpan untuk ikan yang lebih besar),
peralatan yang paling baik adalah piranti jenis Spinning dengan umpan jigging
kecil.
- Kandungan Ikan Tuna
Ikan Tuna sangat bergizi dan merupakan
sumber protein, niacin, selenium, triptofan. Ikan Tuna juga kaya akan besi,
sodium, retinol, fosfor, kalium, lemak asam omega-3, magnesium, tiamin,
vitamin B6.
E. Pemanfaatan
Ikan Tuna
Berikut manfaat-manfaat penting Ikan Tuna bagi kesehatan:
1)
Dapat menurunkan kadar trigliserida dan
menjaganya tetap normal.
2)
Ikan Tuna meningkatkan kadar kolesterol
HDL dan menjaga rasio yang baik antara HDL dan kolesterol berbahaya LDL.
3)
Ikan Tuna dapat mencegah penggumpalan
darah di dalam arteri, menjaga irama jantung.
4)
Ikan Tuna mengurangi kemungkinan stroke
dan serangan jantung.
5)
Kalium dan lemak esensial pada ikan ini
sangat membantu dalam mengontrol tekanan darah.
6)
Omega-3 dan selenium dalam tuna membantu
untuk detoksifikasi tubuh dan baik untuk hati.
7)
Asam lemak Omega-3 dalam ikan tuna dapat
membantu mencegah rheumatoid arthritis.
8)
Omega-3 yang sangat banyak pada Ikan Tuna
sangat baik untuk wanita pascamenopause dengan diabetes dan mengurangi
aterosklerosis.
9)
Omega-3 pada ikan tuna dapat mencegah
obesitas.
10)
Ikan tuna juga bermanfaat bagi penderita
asma.
11)
Ikan tuna juga bermanfaa bagi penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2.
12)
Omega-3 pada ikan tuna juga dapat melawan
penyakit age-related macular degeneration (AMD).
13)
Tuna yang bermanfaat melawan penyakit
Alzheimer.
14)
Ikan tuna juga baik untuk kesehatan kulit.
Omega-3 pada ikan tuna memberikan perlindungan pada saluran pencernaan dan
melawan kanker ovarium.
Ikan tuna juga dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai
olahan seperti baso, nugget, abon, makanan ringan, dan lain-lain.
F. Tempat
Penyebaran/Habitat Ikan Tuna
Habitat ikan tuna berada di lapisan atas dan tengah dari laut sampai
kedalaman 1600 kaki atau lebih 500m. Adapun daerah penyebaran
ikan tuna dilaut meliputi perairan Samudera Indonesia, Samudera Pasifik Tengah,
hampir diseluruh perairan Indonesia terutama di perairan terbuka, termasuk
bagian barat Sumatera, Selatan Jawa, Timur Sumatera, Laut Natuna, Selat
Makassar, Laut Flores, Laut Sulawesi, dan Perairan Maluku. Persentase
pemanfaatan ikan tuna di beberapa daerah adalah sebagai berikut:
1) Samudera
Hindia : termanfaatkan 48,74 %
2) Laut
Sulawesi :
termanfaatkan 87,54 %
3) Laut Arafura : termanfaatkan 67,93 %
4) Laut Banda :
termanfaatkan 27,95 %
5) Laut seram : termanfaatkan 35,17 %
G. Teknik
Budidaya
Cara
membudidayakan ikan tuna adalah sebagai berikut :
1) Tentukan
metode dan media budidaya ikan tuna yang akan digunakan. Apakah akan
menggunakan keramba jaring apung atau jaring tancap, kolam tanah, kolam sistem
tertutup atau resirkulasi. Ikan tuna biasanya dibudidayakan di jaring tancap,
yaitu kolam dari jaring yang ditancapkan di dasar dengan jarak beberapa meter
dari pantai. Tetapi budidaya ikan tuna dapat juga dilakukan di dalam kolam dengan
sistem resirkulasi. Pada kolam dengan sistem resirkulasi tertutup, memungkinkan
ikan tuna tidak dapat meloloskan diri dan budidaya tidak akan mencemari
lingkungan luar dengan sampah, parasit dan penyakit. Salah satu kendala dari
budidaya sistem resirkulasi ini adalah kebutuhan akan listrik dan biayanya yang
tinggi.
2) Kumpulkan
benih tuna dari alam. Pada budidaya ikan tuna umumnya benih ikan tuna yang akan
dipelihara diperoleh dari penangkapan di alam, yang kemudian dibesarkan di
kolam budidaya dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan “lemak”nya (di Jepang
disebut "toro") untuk membuat ikan tuna menjadi lebih lezat. Untuk
sementara hanya jenis tuna sirip biru yang benihnya berasal dari induk yang
dipelihara di kolam penangkaran. Sudah banyak kemajuan dalam pengembangan
budidaya tuna sirip biru secara penuh, tetapi biaya produksi untuk budidaya
ikan ini masih sangat tinggi.
3) Pemberian
pakan tuna. Budidaya ikan tuna yang layak membutuhkan sekitar 2.000 bibit ikan
setiap periode budidaya, dan ikan-ikan ini mengkonsumsi beberapa ton pakan.
Ikan tuna adalah jenis ikan karnivora dan memakan ikan jenis lainnya, umumnya
jenis ikan pilchard, ikan haring dan ikan teri (anchovy). Ikan-ikan jenis ini
memiliki kandungan lemak yang tinggi.
4) Panen
Ikan Tuna. Panen ikan tuna biasanya dilakukan dengan cara pekerja panen turun
ke dalam keramba jaring tancap dan melemparkan ikan-ikan yang tertangkap ke
dalam perahu kecil yang disediakan, sampai ikan di kolam tersisa sedikit dan
sulit untuk ditangkap. Pekerja panen yang berada di tepi kolam kemudian memanen
sisa ikan tuna secara konvensional menggunakan pancing (rawai tuna).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ikan tuna adalah jenis ikan air asin
famili Scombridae dan genus Thunnus, dan salah satu ikan paling populer di
dunia. Tuna juga
merupakan jenis ikan yang senang melanglang buana. Secara bergerombol, ribuan
ikan tuna sirip biru selatan (southern blue fin tuna), misalnya, bisa berpindah
dari Samudera Hindia ke sebelah barat Benua Australia hingga Samudera Selatan
dekat Kutub. Jarak ribuan kilometer itu ditempuh dengan kecepatan tinggi
sehingga jenis ikan pelagis ini tergolong sulit ditangkap.
Ikan ini juga sering dikalengkan dan menjadi makanan populer dan sangat bergizi, tapi tetap saja ikan Tuna segar jauh lebih bergizi dan kaya asam lemak Omega-3 daripada ikan tuna kalengan. Ciri-ciri ikan tuna yaitu dagingnya lunak, berlemak tinggi, tekstur baik, berlapis dan empuk, banyak asam amino histidin—histamin oleh bakteri Proteus morganii, umumnya badan ikan tuna tampak padat, silindris panjang, mulutnya cukup lebar, posisinya terletak di muka sedikit di bawah matanya, mempunyai gigi kecil dan runcing dan bermata lebar mempunyai dua sirip dorsal yang berdekatan, di belakang sirip dorsal yang kedua sampai ekornya terdapat 8–9 sirip-sirip kecil, sirip-sirip demikian juga terdapat antara sirip anal dan ekornya pada bagian bawah badan.
Ikan ini juga sering dikalengkan dan menjadi makanan populer dan sangat bergizi, tapi tetap saja ikan Tuna segar jauh lebih bergizi dan kaya asam lemak Omega-3 daripada ikan tuna kalengan. Ciri-ciri ikan tuna yaitu dagingnya lunak, berlemak tinggi, tekstur baik, berlapis dan empuk, banyak asam amino histidin—histamin oleh bakteri Proteus morganii, umumnya badan ikan tuna tampak padat, silindris panjang, mulutnya cukup lebar, posisinya terletak di muka sedikit di bawah matanya, mempunyai gigi kecil dan runcing dan bermata lebar mempunyai dua sirip dorsal yang berdekatan, di belakang sirip dorsal yang kedua sampai ekornya terdapat 8–9 sirip-sirip kecil, sirip-sirip demikian juga terdapat antara sirip anal dan ekornya pada bagian bawah badan.
Ikan tuna merupakan salah
satu sumber baku bagi suatu perekonomian Indonesia yang memegang peranan yang
sangat penting, mengingat potensi sumber daya ikan tuna diperairan Indonesia
tersedia cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Komoditas ikan tuna
dan produk-produknya mempunyai keunggulan komparatif di pasar lokal maupun
internasional. Menurut data tangkapan ikan tuna di Asosiasi Tuna Longline
Indonesia (ATLI), hasil tangkapan ikan tuna sepanjang kuartal 1-2011 hanya mencapai 520 ton. Hasil ini lebih rendah
37,5% ketimbang hasil tangkapan di kuartal 1-2010 sebanyak 832 ton. Permintaan
ikan tuna terus meningkat sepanjang 2002-2008 terutama di Uni Eropa dan Amerika
Serikat. Ikan tuna juga dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai
olahan seperti baso, nugget, abon, makanan ringan, dan lain-lain.
- Saran
Dalam menangani masalah tuna, semoga
pemerintah Indonesia semakin meningkatkan peraturan kepada para penangkap ikan
agar mereka melakukan penangkapan ikan tidak berlebihan (overfishing) dan lebih mengutamakan penjualan ikan kepada
pengusaha lokal daripada mengekspor ke luar negeri seperti Filipina dan
Thailand. Sebaiknya pemerintah juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai kandungan dan manfaat tuna agar konsumen tuna dari warga lokal
bertambah, serta meningkatkan produksi olahan dari ikan tuna oleh nelayan
tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Disamping perlunya pemerintah
dalam memberikan arahan dan meningkatkan peralatan yang diperlukan baik dalam
penangkapan ataupun pembudidayaan ikan tuna.
DAFTAR PUSTAKA
All about me. 18
September 2012. Usaha Penangkapan Tuna di
Indonesia. http://blog.ub.ac.id (diakses
01 Desember 2012)
Cahyono, Adhi. 30
Januari 2008. Wordtuna: deskripsi tuna.
http://wordtuna.blogspot.com
(diakses 30 November 2012)
Exact Sciences. Morfologi Ikan Tuna. http://id.shvoong.com (diakses 01 Desember
2012)
Fahmi, Muhammad DZul.
03 Februari 2012. Fish: ikan tuna. http://abangdzul.blogspot.com/ (diakses 30 November 2012)
Fiqrin. Teknologi Penangkapan Ikan Tuna. http://fiqrin.wordpress.com (diakses 30
November 2012)
Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Mercubuana. Mei 2012. Budidyaya
Ikan Tuna. http://kuliah-ikan.blogspot.com/2012/05/budidaya-ikan-tuna.html
(diakses 30 November 2012)
http://www.senengmancing.blogspot.com/
http://ikanlautindonesia.blogspot.com/2010/08/petaka-birahi-ikan-tuna.html
ikanmania.wordpress.com/…/pembenihan-ikan-tuna-sirip-kuning-thunnus-albacares ikanlautindonesia.blogspot.com/…/petaka-birahi-ikan-tuna.html
http://ikanlautindonesia.blogspot.com/2010/08/petaka-birahi-ikan-tuna.html
ikanmania.wordpress.com/…/pembenihan-ikan-tuna-sirip-kuning-thunnus-albacares ikanlautindonesia.blogspot.com/…/petaka-birahi-ikan-tuna.html
http://
arsipberita.com/arsip/budidaya-ikan-tuna.html – Tembolok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar