tangisnya menghadirkan senyum dan bahagia untuk semua orang.
kabar itu kudapat ketika sore menjelang.
kuucapkan selamat atas bahagia mereka.
namun bahagia itu tak bertahan lama,
entah mengapa ada sedikit luka di dada.
Tuhan, haruskah aku bertahan?
ketika orang-orang menganggapku hilang,
pergi dan lenyap dan kemunafikan.
kusadari tak salah tangis bahagia itu,
kumengerti ego yang sebenarnya ada di hatiku,
entah apa yang harus kulakukan,
tetap bertahan atau pergi?
lelah.
dalam sunyi malam ini,
aku berdoa untuk bahagia mereka,
untuk senyum indah mereka,
untuk masa depan yang lebih terasa.
kujemput mimpi,
kutekadkan niat,
kusiapkan mental,
dan aku siap untuk segala kemungkinan yang menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar