Sore itu kusapa beberapa anak jalanan yang lari dipinggiran jalan.
tawanya merdu dan ringan.
menatap senyum mereka bagaikan siang dengan cerahnya awan.
Tuhan, inilah yang Kau tunjukkan.
kuberi pertanyaan ringan untuk mereka,
tak ada beban,
tak ada masalah,
hanya bahagia yang dirasa.
Kulihat mereka berlari menuju gubuk tua,
gubuk yang seharusnya mendapat perhatian pemerintah,
gubuk yang di dalamnya mereka mendapat bahagia,
cinta dan kasih sayang.
seorang wanita paruh baya menyapa,
memeluk mereka,
memberi cinta untuk mereka,
dan bertaruh nyawa.
ah, wanita.
ya seorang wanita.
aku merindukan sosoknya.
seorang wanita 'perkasa' yang kucinta.
meski aku lupa
betapa indah parasnya,
betapa lembut belainya,
betapa hangat peluknya.
ah Tuhan ..
aku merindukannya.
aku merindukan wanita itu.
yang telah kembali pada-Mu 14 tahun lalu.
aku berharap kurasakan kembali hangat peluk itu,
atau senyum yang menyapa ketika aku pulang,
atau pundak yang setia ketika aku tak mampu bertahan.
ah Tuhan
kurindukan dia,
dia yang sederhana,
dia yang menjelma bagai biddadari dunia,
di IBUKU ...
*ketikakerinduanmenyapa
*pertemuanlahobatnya
*namunjikapertemuanituhanyasebatasasa
*biarlahdo'ayangkupanjatkanuntuknya :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar